Minggu, 28 Desember 2014

Islam Gizi dan Kesehatan; Tatakrama Makan dan Minum

Dalam Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Kehidupan Rasulullah Saw merupakan model terbaik bagi kehidupan umat manusia. Allah swt menganugerahkan akhlak terbaik kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, adab Islam merupakan manifestasi terbaik dari penghormatan terhadap perilaku mulia Rasulullah.

Nabi Muhammad Saw dalam perilaku pribadi dan sosialnya senantiasa memperhatikan adab dan akhlak, yang memiliki tujuan khusus dan hikmahnya masing-masing. Dalam tatakrama makan, Rasulullah saya memperhatikan masalah tersebut dan menasehati orang lain untuk melakukannya.

Mengakhiri makan, sebagaimana mengawalinya juga memiliki tatakrama sendiri. Jika dijalankan dengan benar, semua ajaran islam tentang tatakrama makan akan memberikan manfaat bagi manusia. Terkait hal ini, Rasulullah kepada Imam Ali berkata, "Wahai Ali, ketika makan ucapkan Bismillahi Rahmani Rahim, (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Kemudian, setelah selesai ucapkanlah Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah). Dan malaikatpun menuliskan pahala buatmu dari awal hingga akhir." Maksudnya, jika kita memulai makan dengan berdoa kepada Allah dan mengakhirinya juga dengan doa, maka selain makanpun, kita akan mendapat pahala yang Allah anugerahkan."

Di bagian lain, Allah swt berfirman mengenai keutamaan bersyukur dalam surat al-Baqarah ayat 172, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."

Bersyukur terhadap seluruh karunia yang Allah anugerahkan merupakan sifat terpuji. Selain bersyukur kepada Allah Swt, Ahlul Bait di akhir makannya berdoa semoga Allah menghilangkan akar kemiskinan dari masyarakat.

Mendoakan supaya orang-orang yang lapar terlepas dari kelaparan, dan orang miskin serta kekurangan bisa terlepas dari kemiskinannya merupakan upaya minimal yang harus dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang mendapat keridhaan dari Allah Swt.

Ketika bertamu, kita juga diwajibkan untuk mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah yang memberi kita makan. Dalam sejarah disebutkan, saat bertamu Rasulullah Saw selalu berdoa di akhir makannya khusus untuk tuan rumah. Selain itu Rasulullah juga menyerukan supaya orang lain juga mendoakan tuan ramah.

Dalam ajaran Islam, setelah selesai makan dianjurkan untuk membereskan sisa-sisa makanan yang berserakan. Jika sisa roti tidak dibereskan dan dibiarkan berserakan begitu saja, maka berkah rezeki tidak akan bertambah.

Ajaran Islam diturunkan oleh Allah Swt dengan hikmah dan kemaslahatan manusia sehingga kehidupan umat manusia menuju jalan kebenaran dan kesempurnaan. Hikmah tersebut terkadang tersembunyi, namun sering pula terang-benderang. Dengan sedikit merenungkan karunia Allah yang melimpah di muka bumi ini, kita akan menemukan pelajaran tersebut. Misalnya, perintah agama untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Namun sejumlah lainnya seperti menyebut nama Allah di awal dan akhir makan memerlukan sedikit perenungan.

Ajaran Islam sangat lengkap dan menyeluruh. Bahkan agama ini memperhatikan hal-hal kecil seperti membersihkan sisa makanan yang tersisa di taplak. Anjuran agama ini sangat baik dari sisi kesehatan dan kebersihan.

Mencicipi garam sebelum makan dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi sangat diajurkan dalam Islam, dan merupakan akhlak mulia Rasulullah Saw. Tentang keutamaan menggosok gigi, Rasulullah bersabda, "Bersiwaklah, karena akan membersihkan mulutmu dan baik bagi gusimu." Dewasa ini para ahli medis mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama bau mulut adalah tidak mengososk gigi dan membersikannya."

Pada peneliti dalam berbagai riset mereka berkesimpulan bahwa faktor utama pemicu bau mulut adalah  keringnya mulut dan menurunnya air liur terutama ketika tidur. Mencicipi garam sebelum makan selain berkhasiat sebagai anti-bakteri juga meningkatkan air liur dan mencegah keringnya mulut terutama ketika tidur. Dengan demikian, anjuran ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau mulut.

Setelah mengkonsumsi makanan, jangan langsung mandi. Terkait hal ini, Imam Ridha berkata, "Jangan mandi dengan perut penuh makanan, Karena akan menyebabkan kram atau salah urat."

Para ahli medis berkeyakinan bahwa mandi setelah makan akan menyebabkan aliran darah di tangan dan kaki akan mengalir ke permukaan badan. Hal ini menyebabkan sejumlah darah di lambung akan berkurang, dan sistem pencernaan akan melemah. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mandi dengan lambung penuh makanan akan menyebabkan stres, dan gangguan saluran darah ke hati dan pembuluh darah.

Islam juga menganjurkan untuk tidak meninggalkan makan malam. Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, "Jangan lupakan makan malam, meski dengan sebutir kurma kering. Saya mengkhawatirkan umatku cepat tua karena meninggalkannya. Makan malam merupakan sumber energi yang baik bagi anak muda maupun orang tua."

Berdasarkan riwayat, waktu terbaik makan adalah pagi dan petang. Dalam surat Maryam ayat 62, Allah berfirman, "Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang."

Terkait waktu makan, Dr. Hassan Ravazadeh, pakar kedokteran tradisional Iran berkata, "Sarapan merupakan waktu terbaik. Ketika itu makanan harus dikonsumsi sepagi mungkin. Jika terlambat atau mundur menyebabkan darah tercampur dan kotor. Ketika rasa lapar menguasai badan di waktu siang, maka kita harus makan secukupnya saja untuk meredakan rasa lapar." Beliau mengingatkan, "Jika kita terpaksa makan siang, setidaknya 15 menit setelah makan harus istirahat."

Dalam riwayat juga dijelaskan mengenai larangan untuk tidur dalam keadaan lapar. Sebaliknya Islam juga melarang tidur dalam keadaan kekenyangan. Dr. Ravazadeh berkata, "Seorang yang menghendaki hidup sehat harus menjaga jarak antara makan malam dan tidur minimal tiga jam. Dan jangan tidur dalam keadaan kekenyangan maupun kelaparan." (IRIB Indonesia)
Sumber : http://www.erfan.ir/53535.html

Inilah 10 Teladan Pola Makan Sehat Cara Rasulullah


“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]: 21).
Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang sudah dirancang oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah hasanah) bagi semua manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk dalam hal pola makan yang bermuara pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Ketika nikmat kesehatan dicabut oleh Allah subhaanahu wa ta’ala, maka manusia rela mencari pengobatan dengan biaya yang mahal bahkan ke tempat yang jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan memelihara nikmat kesehatan yang Allah subhaanahu wa ta’ala telah anugerahkan sebelum dicabut kembali oleh-Nya.
Karena Allah telah menegaskan kepada kita bahwa Beliau (Rasulullah) adalah teladan, inilah teladan yg bisa kita ikut bagaimana pola makan Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar Sehat dan berberkah dan mendapatkan amal.
Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari no. 6412).
Dalam hadist lain disebutkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,
“Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakan kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air yang menyegarkan?”
(HR. Tirmidzi: 3358. dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).
Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan sering dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit.
Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.
Ketika Kaisar romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit.
Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya.
Pola makan seringkali dikaitkan dengan pengobatan karena makanan merupakan penentu proses metabolisme pada tubuh kita. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al’ilaji).
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza).
Hal itu jauh lebih baik dan murah daripada harus berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa sintetik yang hakikatnya adalah racun, berbeda dengan pengobatan alamiah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melalui makanan dengan senyawa kimia organik.
Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, sebagai berikut:
1. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
2. Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.
4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
Sya’ir,khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum” sedangkan sya’ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya’ir kurang baik mutunya sya’ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum.
Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari’Abdullah bin `Amr –Abu Ma’mar-,dari `Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.”
Abdullah bin `Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
“Rasulullah saw bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)
5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
6. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis) “Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
8. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.
9. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.
10. Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
  • Jangan minum susu bersama makan daging.
  • Jangan makan ayam bersama minum susu.
  • Jangan makan ikan bersama telur.
  • Jangan makan ikan bersama daun salad.
  • Jangan minum susu bersama cuka.
  • Jangan makan buah bersama minum susu
Demikianlah Pola makan Rasulullah, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Wassalam (dp/dais)
Sumber : http://daulahislam.com/kisah/rasul-dan-sahabat/inilah-10-teladan-pola-makan-sehat-cara-rasulullah.html

BERITA KESEHATAN TERBARU - PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI ! JANGAN TIDUR TERLALU MALAM !



Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT)*, tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm !! Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan! Para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan. kanker hati Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya (hati) sudah termakan habis. Pasien sangat terperanjat, “Bagaimana mungkin? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?” Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “normal“. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita (Taiwan karena penulis berdomisili disana, tetapi juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami). Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal. Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui di dalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT di dalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati, meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi di dalam hati (liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati. Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal. Katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih. Penyebab utama kerusakan hati adalah : Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama. Tidak buang air besar pada pagi hari. Pola makan yang terlalu berlebihan Daging panggang, sate, dan gorengan/minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.. Tidak makan pagi. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak ½ matang. Merokok atau menjadi perokok pasif. Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “. Sebab : Malam hari pk 21.00 – 23.00 Waktu untuk pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik (lebih baik lagi bila sudah tidur). Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan. Malam hari pk 23.00 – dini hari 01.00 Waktu pada saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas. Dini hari 01.00 - 03.00 Waktu untuk memproses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas. Dini hari 03.00 – 05.00 Waktu untuk de-toxin di bagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.. Bagi perokok pembersihan berlangsung dengan tidak sempurna. Pagi pk 05.00 – 07.00 Waktu untuk de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar. Pagi pk 07.00 – 09.00 Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30. Makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pukul 9-10 daripada tidak makan sama sekali. Kesimpulan: Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah Nyenyak dan Jangan Begadang. Semoga Bermanfaat Bagikan info ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan' / 'share', supaya hal ini dapat diinfokan lebih lanjut dan tidak banyak lagi yang menderita sakit (terutama kanker hati maupun hepatitis). *Keterangan: SGOT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) adalah enzim yang terdapat di dalam sel hati. Fungsinya adalah mengkonversi senyawa aspartat dan alfaketoglutarat menjadi oksaloasetat dan glutamat, dan sebaliknya. SGOT disebut juga dengan AST atau aspartate aminotransferase. SGPT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) juga merupakan enzim yang terdapat di dalam sel hati. Fungsinya untuk membantu pemindahan gugus amino dari alanin ke alfaketoglutarat. Nama lain SGPT adalah ALT atau alanine aminotransferase. Sumber : http://aswidhafm.blogspot.com/2013/04/berita-kesehatan-terbaru-penemuan.html

RUU Keperawatan Disahkan, Ini Untungnya Jadi Suster

Liputan6.com, Jakarta Ketidakjelasan pembahasan RUU Keperawatan yang selama ini menggantungi para perawat akhirnya berbuah manis. RUU Keperawatan secara resmi disahkan DPR pada Kamis 25 September 2014. Dengan begitu, maka ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh seorang suster atau perawat. Sebelumnya, data dari Kementerian Kesehatan hingga tahun 2014 mencatat, ada sekitar satu juta perawat di seluruh Indonesia, angka tersebut adalah angka terbesar dari seluruh jenis tenaga kesehatan yang ada. Jumlahnya yang besar ini ternyata tidak dibarengi adanya peraturan yang jelas dalam melindungi hak dan kewajiban perawat. Sebelum ada RUU Keperawatan, tidak ada yang mengatur masalah Keperawatan secara komprehensif yang dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum baik bagi perawat maupun bagi pasien. Untuk membahas lebih lanjut, Liputan6.com mencoba menelaah keuntungan para perawat dari isi RUU Keperawatan sebagai berikut seperti ditulis Jumat (26/9/2014): Baca berita selengkapnya

Kompetensi Keahlian S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Raflesia


Kompetensi Bidang Studi Kesehatan Masyarakat STIKES RAFLESIA

KEMAMPUAN BIDANG KERJA
JENJANG S1
JENJANG S2
JENJANG S3
1.       Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dengan melaku-kan: pengawasan status kesehatan, diagnosis dan investigasi masalah dan gangguan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya



2.       Mampu mengembangkan dan menerapkan kebijakan operasional dan perencana-an program untuk mendu-kung pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama



3.       Mampu melaksanakan pendidikan dan pemberda-yaan masyarakat tentang kesehatan dan mobilisasi masyarakat untuk identifikasi dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat di tingkat pertama.

4.       Mampu melaksanakan pengawasan dan pengen-dalian efekitifitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama.

5.      Mampu mengkomunikasi- kan hasil kerjanya kepada masyarakat dan pemangku kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertam

1.      Mampu melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat kedua dengan melakukan: pengawasan status kesehatan, diagnosis, investigasi dan penelitian masalah dan gangguan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya


2.      Mampu melaksanakan pengawasan dan penilaian implementasi serta pengembangan kebijakan manajerial dan perencana-an program untuk men-dukung pelayanan kese-hatan masyarakat tingkat kedua

3.      Mampu melaksanakan dan mengembangan metode pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di tingkat kedua


4.      Mampu melaksanakan pengendalian dan penilaian efekitifitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat kedua


5.       Mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya kepada masyarakat dan pemangku kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat kedua

1.     Mampu mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat ketiga dengan melakukan: investigasi dan penelitian inter dan multi disiplin yang menghasilkan konsep terobosan kreatif, orginal dan teruji, untuk merumuskan perubahan kebijakan strategis dan manajerial.

2.     Mampu melaksanakan pengendalian dan penilaian implementasi serta pengembangan kebijakan strategis kesehatan di tingkat nasional



3.     Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan metode pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat


4.     Mampu mengembangkan metode penilaian efekitifitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat ketiga


5.     Mampu mengembangkan metode komunikasi efektif tentang hasil kerjanya kepada masyarakat dan pemangku kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat ketiga

LINGKUP KERJA BERDASARKAN BIDANG YANG DIKUASAI
JENJANG S1
JENJANG S2
JENJANG S3
Menguasai dasar-dasar keilmuan kesehatan masyarakat meliputi dasar biomedik, epidemiologi, biostatistik, ilmu sosial dan perilaku kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, administrasi dan kebijakan  kesehatan, gizi kesehatan masyarakat untuk dapat menjadi pelaksana dan pengelola pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama


Menguasai teori dan aplikasi keilmuan kesehatan masyarakat meliputi   epidemiologi, biostatistik, lingkungan dan kesehatan, ilmu sosial dan perilaku kesehatan, kesehatan dan keselamatan kerja, administrasi dan kebijakan kesehatan, untuk dapat berperan sebagai peneliti, akademisi, dan pengelola pelayanan kesehatan masyarakat timgkat kedua

Menguasai teori dan konsep terkini keilmuan kesehatan masyarakat, dan teori bidang lain terkait (ilmu ekonomi, sosial-budaya, politik- kebijakan dan hukum), menghasilkan pengembangan teori, konsep dan metode kesehatan masyarakat melalui penelitian lintas ilmu dan komprehensif untuk dapat berperan sebagai  peneliti, akademisi, tenaga ahli dan penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat tingkat ketiga


KEMAMPUAN MANAJERIAL YANG DIMILIKI
JENJANG S1
JENJANG S2
JENJANG S3
1.     Mampu mengambil keputusan efektif dan efisien dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian program teknis, dan mengembangkan berbagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama

2.     Bertanggung jawab secara mandiri di bidang tugasnya, bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok


1.    Mampu memimpin kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian program, dan mengembangkan berbagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah pelayanan kesehatan masyarakat tingkat kedua


2.    Mampu memimpin kegiatan penelitian aplikatif dan evaluatif upaya pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dan kedua



3.    Mampu memberikan alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya

1.     Mampu memimpin kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program, dan mengembangkan berbagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah pelayanan kesehatan masyarakat tingkat ketiga





2.     Mampu memimpin kegiatan penelitian evaluatif dan pengembangan inter dan antar disiplin untuk merancang perubahan dan kebijakan strategis dan pengembangan program

3.     Mampu  mengembangkan strategi intervensi, bersikap kritis, inovatif, apresiatif dan jujur dalam  mempertanggung jawabkan hasil penelilitan dan pemikirannya




Visi Misi S1 Kesehatan Masyarakat

Visi Misi S1 Kesmas
  • Visi Program Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah : “Menjadi lembaga pendidikan tinggi bidang ilmu kesehatan masyararakat yang profesional berlandaskan nilai-nilai islami dan berwawasan global”.
  • Misi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jenjang Sarjana
    Misi penyelenggaraan program sarjana ilmu kesehatan masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Raflesia adalah :
    1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk menghasilkan sarjana kesehatan masyarakat yang profesional dan berlandaskan nilai-nilai islami serta berwawasan global
    2. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEK dan berlandaskan nilai-nilai islami
    3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dasar dan terapan yang menunjang perkembangan ilmu kesehatan
    4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakat yang dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat
  • Tujuan Penyelenggaraan
    Tujuan utama penyelenggaraan program studi sarjana ilmu kesehatan masyarakat adalah :
    • Terwujudnya tenaga kesehatan masyarakat yang profesional, mandiri, berjiwa wirausaha dan berkepribadian islami
    • Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan berlandaskan nilai-nilai islami dalam upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
    • Mengembangkan dan menghasilkan IPTEKS bidang kesehatan yang menunjang kompetensi dan keahlian lulusan
    • Terlaksananya penelitian dasar dan terapan dibidang kesehatan masyarakat
    • Mengembangkan kerjasama dan melaksanakan pemecahan dan penanggulangan masalah kesehatan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
    • Melaksanakan profesi Kesehatan Masyarakat yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang :
      1. Ilmu Pengetahuan Dasar dan terapan serta mampu memadukan dan menerapkannya
      2. Bertanggung jawab untuk memelihara dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi Kesehatan Masyarakat melalui proses pendidikan berkelanjutan
      3. Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
      4. Bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta massalah yang dihadapi masyarakat dalam bidang kesehatan
      5. Memelihara dan mengembangkan kualitas pribadi dan penghargaan pada etika serta standar profesi yang dibutuhkan untuk melakukan pengabdian profesi.
    • Cara Pencapaian Misi dan Tujuan Program Studi Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
      Sasaran penyelenggaraan program studi sarjana ilmu kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan diatas adalah untuk mencapai target sebagai berikut :
      • Lulusan yang berperilaku islami serta mempunyai kualitas dan relevansi yang tinggi sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di masyarakat, memiliki profesionalisme yang diandalkan dalam perkembangan praktek Kesehatan di masyarakat.
      • Suasana akademik yang selalu berkembang maju melalui peningkatan kinerja akademik sumberdaya manusia (mahasiswa, dosen dan non-dosen) dalam menjalankan tugas tridarma perguruan tinggi yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
      • Sistem manajemen internal yang kokoh sehingga dapat menjamin kesehatan organisasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan kemajuan di tingkat nasional dan internasional.
      • Kemanfaatan optimal semua sumberdaya fasilitas dan sarana serta segala kemampuan akademik dosen dan non-dosen dalam menghasilkan revenue untuk sustainabilitas Perguruan Tinggi sebagai sistem pendidikan yang menghasilkan produk berkualitas, unggul dan berlandaskan nilai-nilai islami.
      • Efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam mengelola sumber dana dari berbagai sumber dengan menggunakan sistem manajemen modern yang menjamin perubahan kualitas berkelanjutan.
      • Komitmen kepemimpinan yang kuat dalam mengambil kebijakan dan peraturan yang dapat menunjang percepatan perubahan menghadapi peluang dan tantangan kemajuan di tingkat nasional dan internasional.
      • Terbangunnya budaya jaminan mutu di segala sektor sebagai sistem pendidikan dan terciptanya akuntabilitas disegala bidang kegiatan sebagai tanggungjawab Perguruan Tinggi kepada masyarakat sebagai stakeholder dan pengguna lulusan dan produk yang dihasilkan.

Visi Misi Stikes

Upaya mengimplementasikan peran sebagai institusi pengembang SDM dan IPTEKS kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Raflesia Depok menetapkan :
  1. Visi Stikes Raflesia
    “STIKES Raflesia sebagai pusat pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta sumber daya insani”.
  2. Misi Stikes Raflesia
    “Terwujudnya masyarakat yang bermoral intelektual dan mandiri”.
  3. Tujuan Stikes Raflesia
    • Peningkatan kualitas akademik melalui kualitas dosen, peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan, serta peningkatan kualitas pembelajaran.
    • Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum dan perangkat/instrument pendidikan yang sesuai dengan niat, motivasi guna menciptakan lulusan yang mempunyai kepribadian padu antara ilmu dan agama dalam mewujudkan masyarakat yang beretika, intelektual dan mandiri.
    • Peningkatan penyediaan fasilitas akademik, fasilitas fisik kampus serta fasilitas penunjang lainnya secara memadai untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
    • Pembaharuan manajemen yang berorientasi pada peningkatan efektifitas dan efesiensi kerja sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa yang pada gilirannya dapat memaksimalkan kepuasan pada seluruh penyelenggara, baik internal maupun eksternal.
    • Peningkatan status akademik dan atau perolehan status akreditasi “TERAKREDITASI” semua program studi.
    • Peningkatan citra STIKES RAFLESIA sebagai perguruan tinggi swasta yang bernafaskan Islam yang berkualitas serta mampu berfungsi sebagai pusat pengembangan agama, ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber daya insani.